Pagi Pagi sekali mang Karyo sesudah Sholat Subuh, langsung siap siap dengan baju rapi sepatu semir , tampak bak masih baru lulus kuliah saja. Memang pembawaannya yang periang membuat dirinya masih terlihat awet muda dan selalu bersemangat menghadapi hidupnya.
Pagi ini jam 9.00 mang Karyo ada undangan untuk ikut interview di perusahaan swasta di seputaran Warung Buncit, entah bergerak dalam bidang apa belum tahu. Tetapi dengan modal pernah di bangku akademi dalam 3 tahun lamanya smoga dapat memberikan wawasan pikir yang positip.
Tepat jam 9.00 sudah siap mang Karyo di depan ruangan kantor tersebut. sambil menunggu mang karyo bertanya kepada ibu penjaga kantor tersebut (reseptionist) .
Maaf ibu, saya ada panggilan untuk interview di kantor ini, nama saya karyo.
Bapak namanya siapa, Karyo ya..? sapa ibu itu dengan lembut, ntar ya , tunggu.
Baik bu, saya tunggu.
Kalau boleh tahu ini kantor bergerak dalam bidang apa ya..? mang karyo mau tahu aja
Kita bergerak dalam bidang pertambangan, pak
Oh, lalau di benaknya, seraya berpikir, apa ya hubungannya dengan background pendidikan saya. begitu si Karyo berpikir.
Perempuan di depannya tadi masuk sejenak, dan keluar lagi, lalu mempersilahkan Karyo.
Ok, pak di persilahkan masuk...
Mang Karyo lalu masuk di antar ibu tadi, menuju ke suatu sudut ruangan . Di dalam ada pak Imam yang berperawakan semampai besar lagi peramah.
Mari duduk silahkan pak, Karyo ya ..
I Iya pak, saya Karyo.
Kalau boleh tahu apa pengalaman bapak selama ini, tolong ceritakan apa adanya.
Mang Karyo pun , terdiam sejenak dan tak dapat ber kata sepatahpun.
Loh kok diam , kenapa.....
Bapak, mohon maaf, saya mempunyai pengalaman , hanya sebagai tukang ojeg saja. tidak lebih dari itu, pak, mohon maaf, kalau saya menjadi repotkan bapak.
Oh, oh begitu...
Lah kenapa melamar pekerjaan ini, ini akan bekerja di lapangan loha, Kami ini perusahaan tambang, kalau eksplorasi akkan masuk hutan, cari sample dan sebagai nya. Tahu tidak.
Mang karyo mulai kecil dan rendah sekali perasaannya. Karena tidak pernah tahupun kalau akan menjadi begini ceritanya.
Namun ditengah tengah keheningan dan ketakutannya, tiba tiba masuk, seorang bapak bapak yang berpakainan keren berdasi, baju serasi perlente dan gagah pula. Menyapa mang Karyo. Hallo pak Karyo. Masih ingat saya kan pak. Saya yang bapak antarkan kemarin lusa nai ojeg ke arah Sudirman, sehingga saya tidak terlambat meeting dengan client relasi saya. Trima kasih ya pak.
Kemudian bapak ini yang kelihatannya pimpinan kantor tersebut mempersilahkan anak buahnya tadi yang sudah menginterview Karyo untuk mencukupkan test interviewnya. Dan langsung saja mang Karyo di tanya kapan siap berkerjanya.........
Kapan bapak siap dapat berkerja disini..?
Dengan terkejut dan campur haru mang Karyo hanya dapat menjawab, pak berikan waktu saya untuk menghening dulu pak , saya sangat terharu dan terkejut keadaan ini. Sungguh saya orang kecil yang tidak pernah merasakan perasaan seperti hari ini.
Baik , bapak Hari ini cukup dulu, dan tunggu informasi dari kami lagi ya.
Baik , bapak Hari ini cukup dulu, dan tunggu informasi dari kami lagi ya.
Sambil berdiam mang Karyopun mulai ingat bahwa, adalah tamu ojegnya yang kemarin lusa dengan tergesa gesa di antarkan ke bilangan Sudirman itu adalah seorang bos di Kantor ini. Memang waktu itu saya dimintai nama dan keterangan segala macam, agaknya beliau rekam dan dibuatkan lamaran saya . Oh Tuhan, trima kasih ya Allah. Kok masih ada seorang berpangkat yang mau ingat orang kecil seperti diriku Ya Allah trima kasih karuniaMu.
Sampai lupa menjawab, oh, ya pak , ya pak.......
Bergegaslah mang Karyo pulang dengan membawa berita baru untuk kluarganya si Endun, si Komprang dan si Ceking.
Bergegaslah mang Karyo pulang dengan membawa berita baru untuk kluarganya si Endun, si Komprang dan si Ceking.
Bapak, tadi interview kerja di perusahaan ibu,
Hah, ya bang.
Aku dipanggil untuk interview kerja di perusahaan pak Andi, kerjaku hanya mengantar surat atau disebut ekspeditur. katanya begitu. Jam kerjaku dari jam 9.00 sampai jam 16.00 saja . Jadi abang masih dapat narik ojeg sepulang kerja.
Alhamdhulillah ya Allah muliakan kami
Ya Allah trima kasih anugerahnya
Begitu situasinya , kluarga itupun larut dalam suka dengan berita mang Karyo tersebut.
Lain lagi di pangkalan ojeg.
Mang karyo menjadi sosok yang di tuakan , namun sekaligus temen temennya khawatir ditinggalkannya..
Tapi mana bukti surat tanda diterima kerjanya bang, tanya si Endun kepada suaminya.
Mang Karyopun terdiam.... oh iya ya...
Ibu ini hari baru interview, besok katanya mau di informasikan lagi.
Jadi abang belum pasti seratus persen diterima artinya.. kan
Banyak do'a lah.. jangan merasa senang dahulu. kan hanya satu bos itu yang baik sama abang, mungkin sekali, si orang kedua ketiga bos itu punya saingan abang. Jadi bukan abang yang masuk tetapi kluarga dia.
Kita sudah paham kalau jaman sekarang ini harus ada kabel besar yang menghubungkan kandidat dengan penentu kebijakan. Jadi kita orang kecil ya kecil saja lah bang..
Wong kambing saja kok mau jadi Gajah, sabar eh sabar.
Kecuali mukjizat Allah mau mengangkat derajat kluarga kita ya bang.
Tak seorangpun lebih kuasa dari pada Allah yang maha Kuasa.
Mang Karyo menjadi seseorang yang sadar akan ucapan panjang istrinya tersebut.
Sungguh sungguh masuk dihati kalau direnungkan sedalam hati yang sedalam dalamnya.
Mang Karyopun terdiam.... oh iya ya...
Ibu ini hari baru interview, besok katanya mau di informasikan lagi.
Jadi abang belum pasti seratus persen diterima artinya.. kan
Banyak do'a lah.. jangan merasa senang dahulu. kan hanya satu bos itu yang baik sama abang, mungkin sekali, si orang kedua ketiga bos itu punya saingan abang. Jadi bukan abang yang masuk tetapi kluarga dia.
Kita sudah paham kalau jaman sekarang ini harus ada kabel besar yang menghubungkan kandidat dengan penentu kebijakan. Jadi kita orang kecil ya kecil saja lah bang..
Wong kambing saja kok mau jadi Gajah, sabar eh sabar.
Kecuali mukjizat Allah mau mengangkat derajat kluarga kita ya bang.
Tak seorangpun lebih kuasa dari pada Allah yang maha Kuasa.
Mang Karyo menjadi seseorang yang sadar akan ucapan panjang istrinya tersebut.
Sungguh sungguh masuk dihati kalau direnungkan sedalam hati yang sedalam dalamnya.
Cerita asli ini sangat baik dan mudah dipahamkan Ini kisah sebenarnya atau imaginasi, kalau blognya cukup saja niche, dapat di improve
ReplyDelete